Menanam timun hidroponik bisa menjadi hobi yang menyenangkan dan bermanfaat. Dengan menggunakan sistem wick, Anda dapat menanam timun dengan mudah dan efisien di rumah. Dalam artikel ini, saya akan memandu Anda melalui seluruh proses penanaman timun hidroponik, mulai dari penyemaian hingga panen. Mari kita mulai!
Persiapan Media Penyemaian
Langkah pertama dalam menanam timun hidroponik adalah menyiapkan media penyemaian. Untuk itu, kita akan menggunakan rockwool sebagai media. Potong rockwool menjadi ukuran dadu 2,5 cm x 2,5 cm. Setelah itu, letakkan potongan rockwool pada wadah dan siram dengan air bersih.

Membuat Lubang untuk Benih
Selanjutnya, gunakan lidi atau tusuk gigi untuk membuat lubang pada masing-masing potongan rockwool. Lubang ini akan berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan benih.

Penyemaian Benih Timun
Untuk proyek kali ini, saya menggunakan benih timun baby dengan brand cap Panah Merah. Masukkan benih ke masing-masing lubang pada potongan rockwool yang telah disiapkan. Setelah selesai, simpan di tempat yang teduh selama beberapa hari hingga benih mulai berkecambah.

Mengenalkan Benih pada Sinar Matahari
Setelah benih mulai berkecambah, saatnya mengenalkannya kepada sinar matahari secara langsung. Pastikan untuk selalu menjaga kelembaban rockwool selama proses pertumbuhan bibit. Ketika sudah muncul daun ketiga, ini adalah tanda bahwa bibit siap untuk dipindahkan ke sistem hidroponik.

Membuat Sistem Wick
Sebelum memindahkan bibit, kita perlu menyiapkan sistem wick. Untuk membuat sistem ini, isi wadah dengan air sebanyak 4 liter dan tambahkan nutrisi AB mix buah untuk mendapatkan PPM sekitar 1000 PPM. Pastikan setelah penambahan nutrisi, air diaduk dengan baik.

Menanam Bibit ke dalam Netpot
Selanjutnya, pindahkan bibit yang sudah siap ke dalam netpot ukuran 10 cm. Saya biasanya menanam dua bibit dalam satu netpot dan mengisinya dengan hidroton atau potongan bata merah sebagai penyangga tanaman. Setelah semuanya siap, masukkan ke dalam ember atau sistem wick.

Proses Pertumbuhan dan Perawatan
Setelah 18 hari sejak penyemaian, timun mulai menunjukkan pertumbuhan yang baik dengan munculnya sulur-sulur. Ini adalah saat yang tepat untuk menyiapkan media rambatan. Saya menggunakan sepotong bambu yang diikat dengan tali senar untuk membuat struktur rambatan.

Menyiapkan Media Rambat
Batang bambu yang sudah diikat akan dimasukkan ke sela-sela lubang netpot. Pastikan untuk mengikat tali ini ke atas agar sulur-sulur timun bisa merambat dengan baik. Setelah 24 hari, timun akan mulai menempel pada media rambatan, dan Anda dapat melihat calon buah yang mulai muncul.

Perawatan Nutrisi
Penting untuk memeriksa level air nutrisi secara berkala. Jika volume air nutrisi menurun, saatnya untuk menambahnya. Pada usia 31 hari, timun sudah mulai membesar, dan saya menambah nutrisi menjadi sekitar 1100 PPM untuk mendukung pertumbuhan buah.

Pemanenan Timun
Akhirnya, setelah 40 hari, timun sudah siap untuk dipanen. Pastikan untuk memanen pada waktu yang tepat agar kualitas buah tetap terjaga. Timun yang dihasilkan dari sistem hidroponik biasanya lebih segar dan sehat.

Kesimpulan
Menanam timun hidroponik menggunakan sistem wick adalah proses yang cukup sederhana dan menyenangkan. Dengan langkah-langkah yang tepat, Anda bisa menikmati hasil panen timun segar dari kebun Anda sendiri. Selamat mencoba dan semoga berhasil!